NETRAL - AKSESIBEL - TERPERCAYA
"Signs are to eyes what words are to ears."
Ken Glickman (Deaf Proverbs Book Writer)

SEJARAH SINGKAT INASLI (Indonesian Sign Language Interpreters | Perkumpulan Juru Bahasa Isyarat Indonesia)

AWALNYA BERNAMA SLI JAKARTA (SLI : SIGN LANGUAGE INTERPRETER)
BERDIRI TGL. 14 JUNI 2014 DAN DISAHKAN NOTARIS 11 DESEMBER 2015
INASLI MEMAKAI KODE ETIK YANG BERKIBLAT KE BADAN INTERPRETER BAHASA DUNIA YAITU WASLI (WORLD ASSOCIATION of SIGN LANGUAGE INTERPRETERS) SERTA MEMBERIKAN LAPORAN TERTULIS TENTANG INASLI SETIAP TAHUN KEPADA LEMBAGA INI MELALUI KETUA INASLI.

VISI

Menjadikan INASLI sebagai organisasi profesi yang professional, terpercaya, terhormat dan netral, yang ikut serta memajukan dan mencerdaskan kehidupan berbangsa melalui penjurubahasaan isyarat yang dapat diakses oleh Tunarungu/Tuli

MISI

Membantu masyarakat untuk memperoleh layanan juru bahasa isyarat yang professional dan berkualitas.
Membantu, mengayomi dan memperjuangkan hak dan kepentingan para juru bahasa isyarat.
Membantu mencetak juru bahasa isyarat sebanyak2nya melalui kerjasama dengan organisasi tuli maupun perorangan agar para tuli semakin mandiri dengan disediakannya aksesibilitas yang sesuai dan dijamin oleh UU No. 8 Tahun 2016.

PENDIRI INASLI

GURU-GURU DAN KONSULTAN

BAHASA ISYARAT INASLI

Adalah seorang Tuli asli dan menggunakan bahasa isyarat dalam kehidupan sehari-hari serta menguasai perbendaharaan kosa isyarat yang baik.

Standar Operasional Prosedur

DALAM MENJALANKAN TUGAS SEBAGAI JURU BAHASA ISYARAT INASLI

Penentuan jumlah petugas SLI adalah :
- 30 Menit Awal : 1 JBI
- 30 – 60 Menit : 2 JBI
- 1 – 3 JAM : 2 JBI
- 3 – 8 JAM : 3 JBI
Khusus untuk program TV, 1 Tim terdiri dari 3 orang (Peraga, Tandem, Konsultan Tuli)
Semua JBI harus mendapatkan LAMPU HIJAU dari PENGAWAS INASLI.
Diadakan penilaian performance setiap bulan.